SENAM ARTISTIK
SENAM 1
Disusun Oleh :
Nama :
RAKHA FARAS KHALIFAH
NIM :
D0215095
Jurusan :
Pendidikan Kepelatihan Olahraga
Dosen : Yudi karisma Sari,S.Si.,M.Or
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS TUNAS PEMBANGUNAN
SURAKARTA
2016
KATA
PENGANTAR
Puji dan syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas segala rahmat yang
diberikan-Nya sehingga tugas Makalah yang berjudul Senam Artistik ini dapat
saya selesaikan. Makalah ini saya buat sebagai kewajiban untuk memenuhi tugas.
Dalam kesempatan ini, penulis menghaturkan terimakasih yang dalam kepada
semua pihak yang telah membantu menyumbangkan ide dan pikiran mereka demi
terwujudnya makalah ini. Akhirnya saran dan kritik pembaca yang dimaksud untuk
mewujudkan kesempurnaan makalah ini penulis sangat hargai.
Penulis
Rakha Faras Khalifah
ii
DAFTAR
ISI
HALAMAN
JUDUL ........................................................................................................ i
KATA
PENGANTAR ..................................................................................................... ii
DAFTAR
ISI .................................................................................................................. iii
BAB
I PENDAHULUAN
1.2 Latar
Belakang ........................................................................................................... 1
1.2
Rumusan Masalah ....................................................................................................... 1
1.3
Tujuan ......................................................................................................................... 1
BAB
II PEMBAHASAN
2.1
Sejarah Singkat Senam............................................................................................... .2
2.2
Pengertian Senam Lantai............................................................................................. 3
2.3
Jenis Dan Macam Senam Lantai
................................................................................. 4
BAB
III PENUTUP
3.1
Kesimpulan ............................................................................................................... 14
3.2
Saran ......................................................................................................................... 14
DAFTAR
PUSTAKA .................................................................................................... 14
BAB I
PENDAHULUAN
1. LATAR BELAKANG
Senam atletik diketahui bahwa memiliki banyak sekali
jenis gerakan dari yang dasar hingga tahap yang sangat sulit. Banyak sekali
guru olah raga atau murid-murit tidak mengetahui jenis-jenis gerakan bahkan
hingga Nama-nama gerkan mereka banyak yang tidak tahu sehingga membuat mereka
berfikir bahwasanya senam itu hanya gerak-gerak seperti senam SKJ dan lain
sebagainya. Padahal bagi kita Guru olah raga harus tau karna di jenjang
pendidikan SD,SMP/ SMA pasti akan mengajarkan.
2. RUMUSAN MASALAH
1.
Sejarah Singkat Senam
2.
Pengertian Senam Lantai
3.
Jenis dan Macam Senam Lantai
4.
Macam-macam Gerak Senam Lantai
3. TUJUAN
Mengenalkan lebih detail tentang Senam lantai beserta
gerakan dan cara melakukanya supaya dalam melaksanakan kita sesuai dengan
ketentuanya
BAB II
1.Sejarah Singkat Senam
Menurut asal kata, senam (gymnastics) berasal dari
bahasa Yunani, yang artinya: "untuk menerangkan bermacam-macam gerak yang
dilakukan oleh atlet-atlet yang telanjang". Dalam abad Yunani kuno, senam
dilakukan untuk menjaga kesehatan dan membuat pertumbuhan badan yang harmonis,
dan tidak dipertandingkan. Baru pada akhir abad 19, peraturan-peraturan dalam
senam mulai ditentukan dan dibuat untuk dipertandingkan. Pada awal modern
Olympic Games, senam dianggap sebagai suatu demonstrasi seni daripada sebagai
salah satu cabang olahraga yang teratur.
Menurut Menke G. Frank dalam Encyclopedia of Sport, as
Bannes and Company, New York, 1960, senam terdiri dari gerakan-gerakan yang
luas/banyak atau menyeluruh dari latihan-latihan yang dapat membangun atau
membentuk otot-otot tubuh seperti : pergelangan tangan, punggung, lengan dan
lain sebagainya. Senam atau latihan tersebut termasuk juga : unsur-unsur
jungkir balik, lompatan, memanjat dan keseimbangan.
Sedang Drs. Imam Hidayat dalam bukunya Penuntun
Pelajaran Praktek Senam, STO Bandung, Maret 1970 menyatakan, "Senam ialah
latihan tubuh yang diciptakan dengan sengaja, disusun secara sistematik dan
dilakukan secara sadar dengan tujuan membentuk dan mengembangkan pribadi secara
harmonis".
Olahraga
senam sendiri ada bermacam-macam, seperti : senam kuno, senam sekolah, senam
alat, senam korektif, senam irama, turnen, senam artistik. Secara umum senam
memang demikian adanya, dari tahun ke tahun mengalami penyempurnaan dan semakin
berkembang. Yang dulunya tidak untuk dipertandingkan, namun sejak akhir abad 19
mulai dipertandingkan. Dibentuklah wadah senam internasional, dengan nama
Federation International de Gymnastique (FIG), yang mengelola antara lain :
1.
Senam Artistik (Artistic
Gymnastics).
2. Senam Ritmik
(Modern Rhytmic).
Lahirnya senam artistik di Indonesia yaitu pada saat
menjelang pesta olahraga Ganefo I di Jakarta pada tahun 1963, yang mana setiap
artistik merupakan salah satu cabang olahraga yang dipertandingkan, untuk ini
perlu dibentuk suatu organisasi yang berfungsi menyiapkan para pesenamnya.
Organisasi ini dibentuk pada tanggal 14 Juli 1963 dengan nama PERSANI
(Persatuan Senam Indonesia), atas prakarsa dari tokoh-tokoh olahraga
se-Indonesia yang menangani dan mempunyai keahlian pada cabang olahraga senam.
Promotornya dapat diketengahkan tokoh-tokoh dari daerah seperti : Jakarta, Jawa
Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sumatera Utara. Wadah inilah kemudian telah
membina dan menghasilkan atlet-atlet senam yang dapat ditampilkan dalam Ganefo
I dan untuk pertama kalinya pula pesenam-pesenam Indonesia menghadapi
pertandingan Internasional. Kegiatan selanjutnya adalah mengikut sertakan tim
senam dalam rangka Konferensi Asia Afrika I dan dalam Ganefo Asia, dimana untuk
mempersiapkan atlet-atlet Indonesia ini dipanggil pelatih-pelatih senam dari
RRC, maka dengan demikian Indonesia mengalami kemajuan dalam prestasi olahraga
senam. Tetapi sangat disayangkan bahwa harapan yang mulai tumbuh harus berhenti
sementara oleh karena suasana politik yaitu saat meletusnya G 30 S/PKI,
sehingga pelatih-pelatih dari RRC harus dikembalikan ke negaranya.
Usaha untuk mengejar ketinggalan ini maka pada tahun
1967 dikirim seorang pelatih Indonesia yaitu : Sdr. T. J. Purba ke Jerman Timur
untuk sekolah khusus pelatih senam artistik selama 26 bulan. Kemudian sebagai
titik tolak yang kedua adalah dimasukkannya cabang olahraga senam artistik yang
pertama kalinya dalam Pekan Olahraga Nasional (PON VII/1969) di Surabaya, dan
kemudian untuk seterusnya dimasukkan dalam setiap penyelenggaraan PON.
2.
Pengertian Senam Lantai
Senam Lantai (Flour Exercise) adalah satu bagian dari cabang Senam, yang gerakan-gerakannya dilakukan di atas lantai (Matras) atau Permadani. Senam ini disebut juga senam bebas karena Pesenam tidak menggunakan alat bantu selain lantai (matras) dengan ukuran 12 x 12 meter atau menggunakan matras dengan lebar 1 meter dan panjang sesuai kebutuhan untuk menjaga keamanan.
Senam Lantai (Flour Exercise) adalah satu bagian dari cabang Senam, yang gerakan-gerakannya dilakukan di atas lantai (Matras) atau Permadani. Senam ini disebut juga senam bebas karena Pesenam tidak menggunakan alat bantu selain lantai (matras) dengan ukuran 12 x 12 meter atau menggunakan matras dengan lebar 1 meter dan panjang sesuai kebutuhan untuk menjaga keamanan.
3.Jenis dan Macam senam Lantai
Senam lantai pada umumnya disebut floor exercise, tetapi ada juga yang menamakan tumbling. Senam lantai adalah latihan senam yang dilakukan pada matras, unsur-unsur gerakannya terdiri dari mengguling, melompat, meloncat, berputar di udara, menumpu dengan tangan, atau kaki untuk mempertahankan sikap seimbang atau pada saat meloncat ke depan atau belakang.
Jenis senam ini juga disebut latihan bebas karena pada waktu melakukan gerakan pesenam tidak mempergunakan suatu peralatan khusus. Bila pesenam membawa alat berupa bola, pita, atau alat lain, itu hanyalah alat untuk meningkatkan fungsi gerakan kelentukan, pelemasan, kekuatan, ketrampilan, dan keseimbangan.Senam lantai dilakukan di atas area seluas 12×12 m dan dikelilingi matras selebar 1 m untuk keamanan pesenam.
Rangkaian gerakan senam harus dimulai dari komposisi gerakan ringan, sedang, berat, dan akrobatik, serta mengandung gerakan ketangkasan, keseimbangan, keluwesan, dll. Pesenam pria tanpil dalam waktu 70 detik dan wanita tampil diiringi music dalam waktu 90 detik. Gerkan-gerakan yang menekankan tenaga harus dilakukan secara lambat dan sikap statis sekurang-kurangnya 2 detik. Gerakan-gerakan salto harus dikerjakan setinggi bahu.Pesenam tidak boleh menggunakan alat atau suatu benda.Senam lantai menggunakan area yang berukuran 12 x 12 meter, dan area 1 meter untuk menjaga keamanan.
4.Macam-Macam Bentuk Gerakan Senam Lantai
1. Guling ke depan (Forward Roll)
Guling depan adalah guling yang dilakukan ke depan. Adapun langkah-langkah untuk melakukan guling ke depan :
a. Berdiri tegak, kedua tangan lurus di samping badan.
b. Angkat kedua tangan ke depan, bungkukkan badan, letakkan kedua telapak tangan di atas matras.
c. Siku ke samping, masukkan kepala di antara dua tangan.
d. Sentuhkan bahu ke matras.
e. Bergulinglah ke depan.
f. Lipat kedua lutut, tarik dagu dan lutut ke dada dengan posisi tangan merangkul lutut.
g. Sikap akhir guling depan adalah jongkok kemudian berdiri tegak.
2. Guling ke belakang (Backward Roll)
a. Rol
Belakang Berdiri
b.
Rol Belakang Jongkok
- Jongkok,
tekuk kedua siku tangan menghadap ke atas di dekat telinga, dagu dan lutut
tarik ke dada.
- Guling
badan ke belakang hingga bahu menyentuh matras, lutut dan dagu tetap
mendekat dada, telapak tangan di dekat telinga.
- Bahu
menyentuh matras, kedua telapak tangan menyentuh matras, gerakkan kaki
untuk dejatuhkan ke belakang kepala.
- Jatuhkan
ujung kaki ke belakang kepala.
- Dorong
lengan ke atas.
.
Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat guling kebelakang :
a. Penempatan tangan terlalu jauh kebelakang, tidak bisa menolak
b. Keseimbangan tubuh kurang baik saat mengguling kebelakang, hal ini disebabkan karena sikap tubuh kurang bulat
c. Salah satu tangan yang menumpu kurang bulat, atau bukan telapak tangan yang digunakan untuk menumpu diatas matras.
d. Posisi mengguling kurang sempurna. Hal ini disebabkan karena kepala menoleh ke samping.
e. Keseimbangan tidak terjaga karena mendarat dengan lutut (seharusnya telapak kaki)
Cara memberi bantuan guling kebelakang :
a. Menopang dan mendorong pinggang pelaku kearah guling kebelakang dan membawanya ke arah guling
b. Membantu mengangkat panggul dan membawa kearah guling
3. Lompat harimau
Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat guling kebelakang :
a. Penempatan tangan terlalu jauh kebelakang, tidak bisa menolak
b. Keseimbangan tubuh kurang baik saat mengguling kebelakang, hal ini disebabkan karena sikap tubuh kurang bulat
c. Salah satu tangan yang menumpu kurang bulat, atau bukan telapak tangan yang digunakan untuk menumpu diatas matras.
d. Posisi mengguling kurang sempurna. Hal ini disebabkan karena kepala menoleh ke samping.
e. Keseimbangan tidak terjaga karena mendarat dengan lutut (seharusnya telapak kaki)
Cara memberi bantuan guling kebelakang :
a. Menopang dan mendorong pinggang pelaku kearah guling kebelakang dan membawanya ke arah guling
b. Membantu mengangkat panggul dan membawa kearah guling
3. Lompat harimau
Secara prinsip teknik gerakan loncat harimau tidak jauh berbeda dengan teknik gerakan roll ke depan.Loncat harimau adalah sikap loncatan membusur dengan kedua tangan lurus ke depan pada saat melayang dan diteruskan dengan gerakan mengguling ke depan dan sikap akhir jongkok.
Cara melakukannya sebagai berikut:
a. Berdiri tegak, kedua lengan lurus di samping, pandangan lurus ke depan.
b. Kedua kaki menolak pada papan tolak disertai ayunan lengan keatas, badan melayang, tangan menumpu pada pangkat kuda-kuda, dan pandangan dipusatkan di depan dekat tangan.
c. Kedua tangan menolak dengan sekuat tenaga dan lutut di lipat ke dada. Luruskan tungkai saat berada diatas ujung kuda-kuda.
d. Sikap akhir jongkok terus berdiri.
4. Meroda
Gerak memutar tubuh dari sikap menyamping dengan tumpuan gerakan pada kedua kaki dan tangan.Latihan meroda dapat dilakukan secara bertahap yaitu dari melakukan satu kali gerakan meroda,apabila sudah merasakan baik dapat di tingkatkan menjadi beberapa kali gerakan :
a. Mula-mula berdiri tegak menyamping, kedua kaki dibuka sedikit lebar, kedua tangan lurus ke atas serong ke samping (menyerupai huruf V) dan pandangan ke depan
b. Kemudian jatuhkan badan ke samping kiri, letakkan telapak tangan ke samping kiri, kemudian kaki kanan terangkat lurus ke atas. Disusul dengan meletakkan telapak tangan di samping tangan kiri.
c. Saat kaki kanan diayunkan, maka kaki kiri ditolak pada lantai, sehingga kedua kaki terbuka dan serong ke samping.
d. Kemuidan letakkan kaki kanan ke samping tangan kanan, tangan kiri terangkat disusul dengan meletakkan kaki kiri di samping kaki kanan.
e. Badan terangkat, kedua lengan lurus ke atas ke posisi semula.
Cara memberikan bantuan merodadalah sebagai berikut :
a. Pembantu memberikan bantuan dengan cara berdiri di belakang orang yang melakukan gerakan meroda .
b. pada saat badan dan kedua kaki yang melakukan meroda terangkat ke atas, pembantu segera memegang kedua sisi pinggulnya .
c. Pada waktu gerakan meroda ke samping, pembantu tetap memegang kedua sisi pinggulnya sampai kedua kaki menumpu di lantai .
5. Lompat Jongkok
Cara melakukan lompat jongkok :
a. Awalan lari cepat badan condong kedepan
b. Kedua kaki menolak pada papan sekuat-kuatnya disertai ayunan lengan dari belakang bawah kedepan, badan lurus, dan tungkai di pisahkan.
c. Saat tangan menyentuh pada bagian pangkal kuda-kuda segera menolak sekuat-kuatnya.badan melasyang diatas kuda-kuda dalam sikap lurus, lengan direntangkan, tungkai lurus dipisahkan, dan pandangan kedepan.
d. Mendarat dengan ujung kaki mengeper dan lengan di rentangkan keatas.
6. Round Off
Round off adalah : Suatu satuan gerakan yang terdiri dari :
a. Melakukan hand stand dengan berputar pada sumbu tegak.
b. Menolak dengan ke 2 tangan tumpuan pada saat ke 2 kaki akan mendarat di lantai.
Cara melakukan :
a. Melakukan hand stand (bagi anak yang belum bisa melakukan hand stand dilakukan dengan bantuan). Mengangkat 1 tangan dari lantai, tangan kanan dan kiri bergantian.
b. Sama dengan atas, tetapi tangan yang diangkat ditempatkan di depan, kemudian memindahkan tangan yang lain disisi tangan yang pertama tadi, badan berputar pada sumbu tegak. Pada latihan 1 dan 2 saat kembali berdiri dengan cara bebas.
c. Melakukan hand stand dengan meletakkan ke 2 tangan menghadap arah datang, jadi pada saat ke 2 tangan mendekat ke lantai, ke 2 tangan diputar sedemikian hingga ujung jari menghadap arah datang. Pada latihan ini tetap dibantu hingga sikap hand
d. Melakukan latihan 3. Pada saat ke 2 kaki rapat akan turun dengan tolakan ke 2 tangan meninggalkan lantai.
e. Melakukan latihan 3 dan 4 dengan irama yang cepat. Bila perlu tetap dibantu, terutama sikap hand stand yang berlangsung sangat singkat.Agar bisa melatih kekuatan tangannya dengan baik.
f. Melakukan latihan 5, yang dilakukan cepat dengan awalan 2/3 langkah. Dengan tangan langsung menyentuh matras dan kemudian kaki langsung lurus ke atas.
a. Melakukan hand stand dengan berputar pada sumbu tegak.
b. Menolak dengan ke 2 tangan tumpuan pada saat ke 2 kaki akan mendarat di lantai.
Cara melakukan :
a. Melakukan hand stand (bagi anak yang belum bisa melakukan hand stand dilakukan dengan bantuan). Mengangkat 1 tangan dari lantai, tangan kanan dan kiri bergantian.
b. Sama dengan atas, tetapi tangan yang diangkat ditempatkan di depan, kemudian memindahkan tangan yang lain disisi tangan yang pertama tadi, badan berputar pada sumbu tegak. Pada latihan 1 dan 2 saat kembali berdiri dengan cara bebas.
c. Melakukan hand stand dengan meletakkan ke 2 tangan menghadap arah datang, jadi pada saat ke 2 tangan mendekat ke lantai, ke 2 tangan diputar sedemikian hingga ujung jari menghadap arah datang. Pada latihan ini tetap dibantu hingga sikap hand
d. Melakukan latihan 3. Pada saat ke 2 kaki rapat akan turun dengan tolakan ke 2 tangan meninggalkan lantai.
e. Melakukan latihan 3 dan 4 dengan irama yang cepat. Bila perlu tetap dibantu, terutama sikap hand stand yang berlangsung sangat singkat.Agar bisa melatih kekuatan tangannya dengan baik.
f. Melakukan latihan 5, yang dilakukan cepat dengan awalan 2/3 langkah. Dengan tangan langsung menyentuh matras dan kemudian kaki langsung lurus ke atas.
7.
Lompat Kangkang
Lompatan dengan panggul ditekuk atau menyudut yaitu lompatan dengan membuat sikap kangkang tanpa meluruskan badan terlebih dahulu.
Teknik pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
a. Setelah awalan dan take off. angkat panggul tinggi-tinggi
b. Pada saat tangan menyentuh peti atau kuda lompat, panggul ditekuk, tangan dibuka (gerakan ke samping).
c. Tolakan tangan kuat dengan mengangkat dada dan kepala ke arah atas.
d. Setelah kaki melewati peti lompat, luruskan badan dan rapatkan tungkai sebelum mendarat.
e. Mendaratkan kedua kaki dengan rapat, lutut agak ditekuk.
8. Head Stand
a. Berdiri dengan kepala adalah sikap tegak dengan bertumpu pada kepala dan ditopang oleh kedua tangan.
b. Sikap permulaan membungkuk bertumpu pada dahi dan tangan. Dahi dan tangan membentuk segitiga sama sisi.
c. Angkat tungkai ke atas satu per satu bersamaan. Untuk menjaga agar badan tidak mengguling ke depan, panggul ke depan, dan punggung membusur.
d. Berakhir pada sikap badan tegak, dan tungkai rapat lurus ke atas.
Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat melakukan head stand yaitu:
a. Penempatan kedua tangan dan kepala tidak membentuk titik-titik segitiga sama sisi.
b. Kekakuan pada leher, sendi bahu, perut, pinggang, dan paha.
c. Otot-otot leher, sendi bahu, perut, pinggang, dan paha kurang kuat.
d. Akibat dari poin b dan c diatas menyebabkan kurangnya koordinasi dan keseimbangan.
e. Alas dasar/lantai tempat kepala bertumpu terlalu keras sehingga menimbulkan rasa sakit.
f. Terlalu cepat/kuat pada saat menolak.
g. Sikap tangan yang salah, yaitu jari tangan tidak menghadap kedepan.
9. Kayang
Lompatan dengan panggul ditekuk atau menyudut yaitu lompatan dengan membuat sikap kangkang tanpa meluruskan badan terlebih dahulu.
Teknik pelaksanaannya adalah sebagai berikut:
a. Setelah awalan dan take off. angkat panggul tinggi-tinggi
b. Pada saat tangan menyentuh peti atau kuda lompat, panggul ditekuk, tangan dibuka (gerakan ke samping).
c. Tolakan tangan kuat dengan mengangkat dada dan kepala ke arah atas.
d. Setelah kaki melewati peti lompat, luruskan badan dan rapatkan tungkai sebelum mendarat.
e. Mendaratkan kedua kaki dengan rapat, lutut agak ditekuk.
8. Head Stand
a. Berdiri dengan kepala adalah sikap tegak dengan bertumpu pada kepala dan ditopang oleh kedua tangan.
b. Sikap permulaan membungkuk bertumpu pada dahi dan tangan. Dahi dan tangan membentuk segitiga sama sisi.
c. Angkat tungkai ke atas satu per satu bersamaan. Untuk menjaga agar badan tidak mengguling ke depan, panggul ke depan, dan punggung membusur.
d. Berakhir pada sikap badan tegak, dan tungkai rapat lurus ke atas.
Kesalahan-kesalahan yang sering dilakukan saat melakukan head stand yaitu:
a. Penempatan kedua tangan dan kepala tidak membentuk titik-titik segitiga sama sisi.
b. Kekakuan pada leher, sendi bahu, perut, pinggang, dan paha.
c. Otot-otot leher, sendi bahu, perut, pinggang, dan paha kurang kuat.
d. Akibat dari poin b dan c diatas menyebabkan kurangnya koordinasi dan keseimbangan.
e. Alas dasar/lantai tempat kepala bertumpu terlalu keras sehingga menimbulkan rasa sakit.
f. Terlalu cepat/kuat pada saat menolak.
g. Sikap tangan yang salah, yaitu jari tangan tidak menghadap kedepan.
9. Kayang
Kayang adalah posisi kaki bertumpu dengan empat titik dalam keadaan terbalik dengan meregang dan mengangkat perut dan panggul. Nilai dari pada gerakan kayang yaitu dengan menempatkan kaki lebih tinggi memberikan tekanan pada bahu dan sedikit pada pinggang.Manfaat dari gerakan kayang adalah untuk meningkatkan kelentukan bahu, bukan kelentukan pinggang.
Cara melakukan gerakan kayang sebagai berikut :
a. Sikap permulaan berdiri, keduan tangan menumpu pada pinggul.
b. Kedua kaki ditekuk, siku tangan ditekuk, kepala di lipat ke belakang.
c. Kedua tangan diputar ke belakang sampai menyentuh matras sebagai tumpuan.
d. Posisi badan melengkung bagai busur.
10. Sikap lilin
Sikap lilin merupakan sikap tidur terlentang kemudian kedua kaki diangkat keras di atas (rapat) bersama-sama, pinggang ditopang kedua tangan dan pundak tetap menempel pada lantai. Dalam melakukan sikap lilin, kekuatan otot perut berfungsi untuk kedua tangan menopang pinggang.
Cara melakukan gerakan sikap lilin sebagai berikut :
a. Tidur terlentang, kedua tangan di samping badan, pandangan ke atas.
b. Angkat kedua kaki lurus ke atas dan rapat.
c. Yang menjadi landasan adalah seluruh pundak dibantu kedua tangan menopang pada pinggang.
d. Pertahankan sikap ini beberapa saat.
11. Salto
Gerakan jungkir balik di udara tanpa menyentuh tanah: pesenam itu dengan gesitnya melakukan beberapa kali.
12. Guling Lenting
Beberapa hal yang harus diperhatikan ketika melakukan lenting tengkuk :
a. Latihan rangkaian Gerakan berguling (Nexs Spring).
Cara melakukannya sebagai berikut:
1. Sikap permulaan berbaring menelantang atau duduk telumpar.
2. Mengguling ke belakang, tungkai keras, kaki dekat kepala, lengan bengkok, tangan
menumpu di samping kepala, ibu jari dekat dengan telinga.
3. Mengguling ke depan disertai dengan lecutan tungkai ke atas depan, tangan menolak
badan melayang dan membusur, kepala rapat.
4. Mendarat dengan kaki rapat, dorong panggul ke depan, badan membusur dengan keras
ke atas.
b. Lenting kepala/dahi ( Head Spring )
Cara melakukannya sebagai berikut:
1. Membungkuk bertumpu pada dahi dan membentuk segi tiga sama sisi, punggung tegak
lurus, tungkai rapat dan lurus, jari-jari kaki bertumpu di lantai.
2. Mengguling ke belakang disertai lecutan tungkai serentak tangan menolak sekuat-kuat
kepala pasif, badan melaayang dan membusur.
3. Mendarat dengan kaki rapat, badan membusur lengan ke atas.
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
1.
Senam harus di lakukan dengan
gerakan yang benar dan sesuai dengan aturan
2.
Cara membantu melaksanakan harus
sesua dan tidak boleh asal karena dapat membahayakan diri sendiri dan individu
yang melakukan
SARAN
1.
DAFTAR
PUSTAKA
Tidak ada komentar:
Posting Komentar